Nama saya Muhamad Sadan, mahasiswa jurusan teknik informatika di Universitas Gunadarma. Dalam dunia pendidikan tentu erat kaitannya dengan kerja kelompok, baik itu yang masih sekolah atau yang sudah duduk di bangku perkuliahan. Saya yakin ada saja warna atau kesan dari kerja kelompok, bisa kesan kurang baik atau kesan yang menyenangkan. Menurut pengalaman saya sendiri tidak jauh berbeda bekerja kelompok pada saat masih sekolah dengan pada saat di perkuliahan, namun karena beda beda rekan tentu berbeda pula kesan yang didapat saat bekerja kelompok.
Pada saat sekolah saya tidak begitu banyak dihadapkan dengan tugas berkelompok seperti di kuliah. Jika di kuliah hampir semua mata kuliah selalu dihadapkan dengan tugas kelompok, bahkan sampai semester akhir. Pada semester awal pasti kita sebagai mahasiswa baru masih sama-sama semangat dalam belajar, tapi entah mengapa beberapa teman atau juga saya kadang merasa malas dalam mengerjakan tugas yang begitu banyak. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam performa kerja tim, sehingga lebih sering menunda pekerjaan.
Bahkan masalah kerap terjadi sebelum kelompok itu terbentuk, karena dalam satu kelas terdapat banyak siswa yang beraneka ragam sifat dan kelompok. Saya yakin di setiap kelas ada yang namanya “berkubu” atau bisa disebut “geng”, dan hal itu wajar saja menurut saya karena pasti setiap orang akan memiliki teman yang dianggap nyaman dalam berkumpul atau bermain. Namun tidak juga terlalu apatis atau terlalu menjelekkan satu sama lain. Faktor tersebut yang menurut saya kadang menjadi masalah bahkan sebelum kelompok terbentuk. Ada yang ingin anggota kelompok di acak, dan ada pula yang ingin bersama teman akrabnya. Bahkan ada menganggap beberapa orang yang mungkin dianggap lebih rajin tidak ingin membagi ilmunya dengan yang lain dan disebut “superpower”. Entah anggapan itu hanya bercanda belaka atau memang itu anggapan itu benar adanya.
Pada saat kuliah ini juga saya sering sekali “lupa” atau bingung karena terlalu banyak kelompok yang dibentuk, dan anggotanya yang berbeda-beda sehingga membuat sedikit pusing. Anggota yang berbeda ini pula yang membuat masalah di setiap kelompok pun berbeda. Tidak jarang saya mendengar cerita kelompok teman saya yang sedikit ribut karena ada rekan yang tidak mau kerja atau tidak peduli dengan tugas kelompok. Namun bagi saya sendiri memang hal itu sering sekali terjadi, dan solusinya jika rekan masih tidak peduli, kita hanya bisa mengandalkan teman yang
ada atau diri sendiri saja untuk mengerjakannya dan tidak perlu ribut. Ada beberapa hal yang bisa dijadikan antisipasi jika hal tersebut terjadi, diantaranya adalah:
l Kerjakan tugas di awal waktu, karena jika sudah di akhir deadline, maka kita sendiri yang akan repot.
l Pada saat diberi tugas, segeralah untuk membagi tugas kepada rekan kerja kelompok.
l Ingatkan selalu kepada teman-teman untuk selalu mengerjakan tugasnya.
l Dikerjakan bersama-sama.
Kerja kelompok saat masih kuliah mungkin akan sangat berbeda jika kita bekerja tim di suatu pekerjaan. Karena pada saat bekerja kita dituntut untuk all out , dan tidak bisa mengandalkan satu orang saja. Peran ketua kelompok disini cukup berperan penting untuk mengatur anggota kelompok yang lain. Tidak jarang tugas kelompok hanya dikerjakan oleh satu orang saja yang dianggap mengerti, sedangkan yang lain malas untuk belajar lebiih lagi. Kebiasaan inilah yang kurang baik jika terus dibiasakan, karena tidak baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Saya sendiri kadang mengalami hal tersebut ketika ada tugas membuat sebuah project. Ketika ada teman yang lain yang kurang mengerti tentang pemrograman, mereka pun tidak memiliki keinginan lebih untuk belajar dan hanya mengandalkan teman yang lebih mengerti.
Kerjasama tim memang sangat penting, karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dipungkiri hidupnya membutuhkan orang lain. Namun dalam kerja tim pula dibutuhkan saling pengertian, tidak semua ilmu harus diajarkan atau ‘disuapi’ ada waktunya dimana kita harus mempelajarinya sendiri. Salah satu contohnya ilmu pemrograman tidak bisa sepenuhnya bisa diajarkan langsung oleh guru atau teman.
Bagi beberapa orang ada yang menganggap kerja sendiri itu lebih baik. Anggapan itu tidak sepenuhnya salah, tapi seperti yang saya katakan bahwa manusia tidak dipingkiri tidak bisa menyelesaikan semua masalah hanya seorang diri saja. Terutama dalam dunia pendidikan, kebanyakan orang tidak bisa menguasai semua mata kuliah atau pelajaran yang ada. Dalam kerja kelompok hal terpenting itu adalah komunikasi , dengan tidak adanya komunikasi yang baik hal-hal yang sudah saya jelaskan sebelumnya akan terjadi. Sebaliknya jika terjalin komunikasi yang baik antar rekan kerja, maka antar anggota kelompok akan saling membantu satu sama lain.
0 komentar:
Posting Komentar